5 cara menstimulasi minat baca pada anak usia batitaartikel lombamenstimulasi minat bacamenstimulasi minat baca pada anakminat baca anakparenting
Let's Read with Mommy. 5 Cara Menstimulasi Minat Baca Anak Usia Batita
Let's Read with Mommy. 5 Cara Menstimulasi Minat Baca Anak Usia Batita
Membaca adalah salah satu aktivitas yang banyak memberikan manfaat bagi anak. Selain meningkatkan bonding Ayah Bunda dengan anak, dengan membaca banyak ilmu serta hal-hal menarik yang dapat diperoleh oleh anak. Aktivitas membaca sudah bisa dimulai sejak dini bahkan sebelum berusia tiga tahun. Berikut ini beberapa hal menarik yang berhasil dirangkum untuk dapat menstimulasi minat baca pada anak usia batita.
Membesarkan anak di era sekarang ini tentu sangat berbeda dengan masa saat kita, orang tuanya- kelompok Generasi Milenial-, dibesarkan. Generasi Alpha ini merupakan kelompok generasi yang paling akrab dengan teknologi bahkan semenjak mereka masih balita. Salah satu hal menantang yang dihadapi oleh para orang tua adalah membangkitkan minat baca anak melalui media tulisan, yakni buku. Tidak dipungkiri dengan semakin akrabnya anak-anak kita dengan teknologi, maka para orang tua harus lebih jitu mencari metode guna mengenalkan media buku pada anak alias membaca.
Tak terkecuali aku, yang memiliki salah satu putri yang lahir pada Generasi Alpha, yang kini baru berusia hampir 10 bulan. Tidak hanya kemauan keras yang harus dimiliki oleh seorang ibu untuk bisa membangkitkan minat baca anak, tetapi juga perlu didukung oleh ilmu. Karena zaman terus berubah maka kita sebagai orang tua pun harus terus menambah dan memperbarui ilmu tentang pengasuhan anak agar bisa relevan dan tidak tertinggal. Berikut ini sedikit pengalamanku untuk menstimulasi minat baca anak.
5 Cara Mudah Menstimulasi Minat Baca Untuk Anak Usia Batita.
Ayah dan Bunda merupakan pemegang kunci utama dalam keberhasilan pendidikan dan pengasuhan anak. Segala sikap, perbuatan serta ucapan ayah dan bunda akan menjadi teladan bagi anak-anaknya, maka berilah teladan yang patut dan baik bagi anak-anak kita. Ayah dan bunda harus memiliki komitmen untuk bisa menumbuhkan minat positif untuk mereka. Salah satunya adalah minat membaca, dari Ayah dan Bundalah anak-anak akan mendapatkan panutan dan semangat. Berikut ini lima langkah yang dirangkum berdasarkan pengalaman pribadiku untuk menstimulasi minat baca untuk anak usia batita.
1. Kenalkan Bentuk Fisik Buku Sejak Dini
Tahapan pertama untuk menstimulasi minat baca tentunya adalah mengenalkan apa yang dibaca. Maka, kenalkanlah terlebih dahulu bentuk fisik buku.
Aku mulai mengenalkan buku kepada anak keduaku semenjak ia masih berusia tiga bulan. Buku pertama yang ia lihat dan pegang adalah buku bantal. Bahkan saking niatnya, saat masih dalam kandungan aku sudah memesan buku bantal ini dari Tanah Air. Bukan karena di Negara Sakura, negara tempat kami tinggal selama hampir 4 tahun ini, tidak toko yang menjual buku bantal, tetapi lebih kepada alasan agar dapat memberikan buku bantal dengan tema islami.
Setelah memasuki usia enam bulan, jenis buku yang teksturnya lebih keras, boardbook, mulai aku perkenalkan. Sehingga selain memperkenalkan buku dengan dengan bentuk fisik yang berbeda-beda, dengan bayi memegang/meraba buku-buku tersebut, bisa sekalian menstimulasi syaraf motorik halus bayi. Bahkan saat Ramadhan lalu, di usia sembilan bulannya, ia juga turut memperhatikan kakaknya, yang telah berusia 12 tahun, membaca Al-Quran. Dan tak jarang bayi juga turut memegang, meraba dan ingin membuka lembaran kita suci umat Islam tersebut.
2. Pilih Buku Bergambar
Dalam memperkenalkan media baca untuk bayi usia bawah tiga tahun, sebaiknya memilih jenis buku yang bergambar untuk menarik perhatiannya.
Saat ini sudah banyak sekali buku-buku yang bisa kita berikan kepada buah hati kita, tinggal orang tua yang memilih jenis atau topik mana yang hendak diperkenalkan terlebih dahulu kepada anak.
Pengalamanku, jenis buku bergambar dengan sedikit teks kalimat lebih cocok dibacakan kepada bayi. Karena untuk golongan usia ini, kemampuan waktu fokus berinteraksi dengan buku masih sangat pendek. Tema pertama yang aku pilih adalah memperkenalkan huruf hijayyah disertai gambar aneka hewan.
3. Rutin Membacakan Buku
Tentu untuk balita di bawah usia tiga tahun, ayah dan bundalah yang harus berperan membaca buku untuk mereka. Isi sela-sela waktu bersama bayi dengan membacakan buku untuknya. Meskipun hanya satu halaman atau sebentar saja, tidaklah mengapa. Yang utama adalah menanamkan dalam ingatannya bahwa saat memegang bentuk fisik buku, mereka akan mendengar rangkaian kata (cerita) dari ayah atau ibunya.
Untukku, setidaknya ada dua kali dalam sehari di sela-sela waktu bermain bersama bayi diisi dengan berinteraksi dengan buku. Waktu yang kupilih adalah siang hari dan petang hari. Siang hari saat ia sudah segar selepas mandi dan sudah terisi kenyang perutnya, dan tentu tidak sedang mengantuk, untuk petang hari adalah selepas makan dan bermain atau saat menjelang tidur. Jadi tak jarang aktivitas berinteraksi dengan buku, untuk kami dilakukan sambil duduk di tempat tidur.
Di aktivitas Let's Read With Mommy ini, aku membacakan satu sampai dua lembar isi cerita pendek yang ada di buku bergambar. Saat bayi masih bisa diarahkan untuk mendengarkan kita, pelan-pelan bacakan cerita dalam buku sambil menunjuk ke arah yang dimaksud. Lalu di saat bayi sudah mulai mulai bergerak dan menggapai-gapai buku, kita dapat membiarkannya bermain-main atau memberikannya waktu untuk memegang dan berusaha membuka lembaran buku, tanda bahwa bayi pun antusias beraktivitas dengan buku.
Di aktivitas Let's Read With Mommy ini, aku membacakan satu sampai dua lembar isi cerita pendek yang ada di buku bergambar. Saat bayi masih bisa diarahkan untuk mendengarkan kita, pelan-pelan bacakan cerita dalam buku sambil menunjuk ke arah yang dimaksud. Lalu di saat bayi sudah mulai mulai bergerak dan menggapai-gapai buku, kita dapat membiarkannya bermain-main atau memberikannya waktu untuk memegang dan berusaha membuka lembaran buku, tanda bahwa bayi pun antusias beraktivitas dengan buku.
4. Bacakan Buku dengan Nyanyian
Menurut Alyson Shaw, dokter anak yang bekerja di The Children's Hospital of Eastern Ontario, membacakan cerita dengan nyanyian atau berirama akan menarik perhatian bayi dan juga batita. Selain itu cara ini juga membantu anak-anak untuk membedakan suara, yang berupa kata-kata dengan dan tanpa irama.
Metode ini aku sudah mulai terapkan ke anak keduaku, sejak ia berusia empat bulan. Dengan berbekal buku bantal bertema hijayyah, tercipta irama lagu untuk menarik perhatian bayi sehingga ia bisa fokus mendengarkan bundanya melantunkan huruf dan contoh kata berbahasa Arab. Nilai plus lainnya adalah, sang kakak pun turut meciptakan irama-irama baru untuk mengajak adik bayi berinteraksi dengan buku.
Waktu bermain bersama anak-anak menjadi bertambah menyenangkan.
5. Ajak ke Negeri Dongeng Karangan Kita
Dari ilmu yang kuperoleh saat bergabung di salah satu komunitas wanita yang dirintis di kota Salatiga, ada satu aktivitas yang mampu melejitkan kreativitas baik untuk Ayah Bunda maupun untuk anak, aktivitas itu adalah mendongeng. Dengan mendongeng, sang anak seperti diajak bermain peran dan masuk ke dalam alur cerita yang kita ciptakan.
Jadi dari jenis buku dengan banyak memuat gambar, ayah dan bunda bisa menciptakan cerita-cerita menarik untuk dibacakan kepada anak. Saat mendongeng pula, ada bermacam-macam ekspresi wajah yang bisa diperlihatkan kepada anak, ada sikap yang bisa dicontohkan kepada anak, dan disana juga bisa digunakan sebagai sarana untuk memasukkan nilai-nilai moral untuk anak kita.
Pengalamanku, dari satu jenis buku tema hijayyah, ada banyak cerita dongeng yang tercipta dari melihat gambar-gambar yang ada di dalamnya. Misalnya saat melihat gambar gajah. Dongeng tentang hewan yang berbelai panjang ini bisa tercipta, dimana biasanya ia hidup, bagaimana cara ia makan, kebiasaan gajah mengiring anak-anaknya atau cerita lain yang tiba-tiba tercipta dari daya imajinasi kita.
Yang paling utama diingat adalah bahwa diberikan kesempatan bagi anak untuk mengeksplorasi buku-buku yang telah kita kenalkan tersebut. Orang tua tidak perlu memaksa anak untuk mau memegang atau bersikap anteng saat kita membacakan cerita. Berikan waktu kepadanya untuk memegang, mencoba membuka, melihat gambar-gambar yang ada di buku.
Melalui aktivitas membacakan buku, ayah dan bunda bisa sambil memperkenalkan kosakata baru untuknya. Ulangi dan rutinkan untuk mengucapkan kosakata tersebut. Supaya pelan namun pasti, anak kita mampu mengingatnya.
Hal lainnya yang juga kita perlu pahami adalah sebelum anak memiliki kemampuan membaca, mereka harus mendengar banyak kata (keterampilan mendengar) dan mampu mengucapkan aneka kata yang berbeda (ketrampilan berbicara) jauh sebelum mereka mencapai usia untuk mulai membaca.
Di era teknologi yang makin canggih sekarang ini, media buku di masa sekarang ini sudah tercetak dengan tampilan dan bahan yang sangat menarik untuk dapat meningkatkan minat baca anak. Selanjutnya adalah peran kita sebagai orangtua. Teruslah berinovasi untuk bisa mengasah minat dan bakat yang dimiliki oleh anak, salah satunya menanamkan minat membaca.
Salah satu media baca yang bisa Ayah dan Bunda pergunakan adalah aplikasi Let's Read. Menurut https://www.indorelawan.org/organization, aplikasi ini perpustakaan digital ini diprakarsai oleh Books for Asia, yakni program literasi yang telah berlangsung sejak 1954. Program tersebut menerima U.S. Library of Congress Literacy Awards atas inovasi dalam promosi literasi pada Desember 2017. Misi utama yang hendak dicapai adalah membudayakan kegemaran membaca pada anak Indonesia sejak dini melalui digitalisasi (cerita bergambar), pengembangan cerita rakyat yang kaya kearifan lokal serta penerjemahan buku cerita anak berkualitas baik dari terbitan dalam dan luar negeri ke dalam bahasa nasional/bahasa ibu.
Ayah dan Bunda dapat membaca dan mengunduh secara GRATIS ratusan koleksi cerita bergambar dari Let's Read melalui situs dan aplikasi Android atau melalui link ini.
Yuk, jangan tunda lagi untuk memperbanyak waktu bahagia bersama anak, salah satunya dengan menjadikan aktivitas membaca bersama lebih menyenangkan.
Salah satu media baca yang bisa Ayah dan Bunda pergunakan adalah aplikasi Let's Read. Menurut https://www.indorelawan.org/organization, aplikasi ini perpustakaan digital ini diprakarsai oleh Books for Asia, yakni program literasi yang telah berlangsung sejak 1954. Program tersebut menerima U.S. Library of Congress Literacy Awards atas inovasi dalam promosi literasi pada Desember 2017. Misi utama yang hendak dicapai adalah membudayakan kegemaran membaca pada anak Indonesia sejak dini melalui digitalisasi (cerita bergambar), pengembangan cerita rakyat yang kaya kearifan lokal serta penerjemahan buku cerita anak berkualitas baik dari terbitan dalam dan luar negeri ke dalam bahasa nasional/bahasa ibu.
Ayah dan Bunda dapat membaca dan mengunduh secara GRATIS ratusan koleksi cerita bergambar dari Let's Read melalui situs dan aplikasi Android atau melalui link ini.
Yuk, jangan tunda lagi untuk memperbanyak waktu bahagia bersama anak, salah satunya dengan menjadikan aktivitas membaca bersama lebih menyenangkan.
Semoga bermanfaat.
Salam
ARL
4 comments
makasih sharingnya, anak2ku juga sejak kecil sdh dibaisakan dg buku shg suak banget baca buku
ReplyDeleteTerima kasih kembali, Mbak.
DeleteTerima kasih sudah mengunjungi blog ini.
Betul, membiasakan anak berinteraksi (bermain) dengan buku sejak dini, banyak manfaatnya ya. :)
bagus ya diakrabkan dengan buku sejak dini..
ReplyDeleteIya, Mbak.
DeleteBanyak manfaat yang bisa diperoleh.
Misalnya jari-jari si kecil akan tergerak untuk memegang atau meremas tepian buku.
Terima kasih sudah berkunjung, dan berkomentar dengan santun 😊
Cara mengisi komentar:
Pilih NAME/URL, Ketik dengan URL Blog, Isi komentar 📝